Selamat sore sobat dipastoria.com di manapun berada, semoga selalu sehat dan bahagia lahir batin, aamiin. Pada kesempatan ini aku ingin bercerita tentang pengalaman ketika mengalami problem dengan sepeda motor. Aku adalah manusia yang saat ini lebih banyak menghabiskan waktu bekerja di luar menggunakan sepeda motor. Selain memang karena mampunya baru memiliki sepeda motor, juga faktor mobilitas yang lebih cepat dan memangkas waktu menjadi lebih pendek jarak tempuhnya. Seru, kalau sudah mengendarai sepeda motor itu.
Mendengarkan deru mesin saat berpacu, merasakan semilirnya angin jalanan menerpa rambut di helm. Bagaimana sensasinya ketika kelima jari kiri dan kanan menarik tuas rem motor, sehingga dua pasang roda langsung berhenti tepat sebelum melewati garis marka di perempatan lampu merah. Itu adalah beberapa sensasi ketika mengendarai sepeda motor yang tidak dirasakan ketika naik kendaraan roda empat alias mobil.
Namaku Ridy: XRide 125cc |
Ya, aku adalah penunggang sepeda motor Yamaha Xride 125cc tahun 2019. Waktu itu ketika mau memutuskan untuk mencari tunggangan yang cocok dengan karakterku butuh waktu cukup lama. Harus melakukan browsing dan memantau update informasi dari keluaran motor pabrikan. Singkatnya, jatuhlah pilihan hati kepada tipe di atas.
Simpel alasanku, yakni pertama bisa membawa barang-barang elektronik yang cukup besar, bisa membawa galon, gas elpiji dan sebagainya. Karena jujur ketika membeli sepeda motor juga harus memperhatikan asas manfaat, jangan cuma ingin terlihat lebih keren ketika naik motor, tapi malah mempersulit ketika dalam urusan pekerjaan. Kedua, aku ingin ketika memutuskan memakai motor matik tetap nuansa lakinya tetap terlihat, bukan malah terlihat feminim. Karena umumnya ketika manusia naik motor matik itu yang untuk kaum Hawa saja, tidak berlaku untukku. Aku ingin tetap terihat laki-laki tulen lah dan tentunya tenaga mesinnya tidak kecil, minimal banget 125cc. Lalu, tepatlah ketika pilihanku memiih tipe sepeda motor diatas.
Bersama keponakan Ridy sedang berpose ganteng |
***
Ketika kamu sudah sering menggunakan sepeda motor, tentu akan mengalami peristiwa-peristiwa yang tentu berhubungan dengan service dan sparepart. Itu, wajar ketika produk apapun itu kalau sering dipakai/ digunakan pasti akan mengalami masa service atau perbaikan. Apalagi sepeda motor dengan pemakaian setiap hari sepertiku. Seorang penunggang sepeda motor harus mengerti dan paham dengan hal ini, jika kamu abai dan cuek maka jangan salahkan jika selain tidak nyaman digunakan sepeda motormu, juga akan berakibat fatal yakni bisa turun mesin (hal yang sering ditakuti para pengguna sepeda motor). So, kamu harus tahu kapan untuk melakukan pergantian oli mesin, service rutin, dan penggantian sparepart yang tepat. Tepat itu sesuai dengan timing (waktunya) juga cocok untuk kantong (harga pas dengan kas keuangan)
Waktu itu sepeda motorku, setelah dipakai untuk perjalanan touring dari Gunung Api Purba Nglanggeran Gunungkidul. Aku merasa setelah dari situ, ada masalah dengan sepeda motorku. Ketika menarik tuas rem baik depan dan belakang itu harus menggunakan tenaga ekstra kuat. Menarik dan menggengamnya harus dengan ekstra kekuatan. Padahal biasanya, ketika melakukan pengereman baik ban depan dan belakang cukup menggunakan 1-2 jari dah cukup. Biasanya aku pakai jari telunjuk dan jari tengah sudah cukup. Rem akan berfungsi dengan sempurna dan kecepatan pasti akan melambat.
Namun, tidak untuk keadaan sepeda motorku saat itu.
"Wah, ada yang tidak beres ini dengan kuda besiku," gumamku dalam hati.
Segera, aku atur jadwal untuk melakukan service ke bengkel tempat biasa service. Aku termasuk tipe pelanggan yang jarang gonta-ganti bengkel dalam urusan motor. Maka aku selalu ke tempat bengkel langganan ketika ada problem dengan sepeda motorku. Aku mempercayakannya di Planet Ban waktu itu. Selalin mudah ditemukan di pinggir jalan, aku melihat dari testimoni pelanggan di media sosialnya cukup memuaskan. So, langsung gasss ke TKP.
Lalu, setelah masuk ke bengkel Planet Ban sepeda motor dan dicek oleh mekanik. Biasanya aku selalu menyampaikan keluhan yang dirasakan. Mekanik motor nanti otomatis ketika dalam melakukan service akan mengerucut dengan problemku, dan juga untuk mengetes pengetahuan mekanik tentang seluk beluk motor (naluri isengku keluar).
Jeng jeng….setelah beberapa menit dicek dan dilakukan service ternyata kampas rem baik depan dan belakang bermasalah.
"Sudah aus atau sudah tipis ketebalannya, nyaris terbakar ini. Ini berakibat ketika menarik tuas rem jelas butuh tenaga ekstra poweful, namun tidak maskimal ketika melakukan pengereman dan parahnya ini kampas rem motornya sudah hampir habis, beruntung piringan cakram yang ban depan tidak kena, kalau kena bisa banyak pengeluaran lagi," ujar mekanik menjelaskan.
Memang ini adalah kesalahan fatal yang umum dari para pengendara sepeda motor yakni jarang melakukan pengecekan untuk kampas rem motor, bahkan ini dibilang mode telat nyaris berakibat fatal. Karena memang ketika kampas rem depan dan belakang sudah tipis atau habis nanti berbahaya ketika berkendara di jalanan. Fatalnya bisa mengakibatkan kecelakaan karena pengereman tidak sempurna dan piringan cakramnya bisa kena alias aus, dan itu tadi ketika sudah kena jelas biaya gantinya lebih mahal.
Lalu akupun mengiyakan untuk mengganti kampas rem motor baik depan dan belakang, agar nyaman berkendara. Kadang sepeda motor juga dipakai istri atau oranglain, jadi biar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Lagipula harga kampas rem yang disediakan Planet Ban cukup terjangkau dan lengkap. Tidak perlu bingung dan butuh waktu lama untuk menggantinya.
Berdasarkan pengalaman di atas, tentu tidak ada salahnya mari mengenal dengan sparepart penting dalam sepeda motor. Juga harus tahu juga tentang harga kampas rem yang terjangkau. Are You Ready?
Apa itu Kampas Rem
Adalah salah satu komponen yang ada dalam sistem pengereman sepeda motor yang berfungsi untuk memperlambat laju atau bahkan membuat motor kita berhenti. Cara kerjanya adalah dengan menekan bagian cakram atau dinding tromol bagian dalam, dimana gesekan yang terjadi akan membuat sepeda mengurangi kecepatannya dan atau hingga menghentikan putaran roda sampai sepeda motor bisa berhenti dengan sempurna. Dikenal juga dengan nama brake pads, tak sedikit kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat kerusakan pada komponen yang satu ini. Oleh karena itu, kampas rem harus dirawat dan dijaga dengan baik.
Penampakan kampas rem motor |
Fungsi Kampas Rem Motor
- Menghasilkan gaya gesek saat bersentuhan dengan permukaan disc atau drum brake untuk memperlambat laju kendaraan hingga berhenti total. Semakin besar gaya gesek yang dihasilkan, semakin efektif pula pengereman yang dilakukan.
- Menyerap dan melepaskan panas yang timbul akibat gesekan dengan komponen rem lainnya. Kampas rem yang berkualitas mampu menyebarkan panas secara merata agar tidak terjadi overheating pada satu titik yang dapat mengurangi kinerja pengereman.
- Memberikan rasa nyaman bagi pengendara melalui desain khusus yang mengurangi getaran dan kebisingan saat pengereman. Kampas rem yang berkualitas dilengkapi dengan bahan insulasi getaran dan peredam suara.
- Melindungi disc (piringan cakram) atau drum brake dari kerusakan akibat gesekan langsung logam dengan logam. Kampas rem yang aus perlu segera diganti agar permukaan disc atau drum brake tetap terjaga.
Cara Merawat Kampas Rem
Agar dapat menjalankan berbagai fungsi di atas secara optimal, pengendara harus merawat kampas rem dengan baik dan benar sebagai berikut:
1. Rutin Mencucinya
Kotoran yang menempel cukup lama di kampas rem, baik itu batu kerikil, pasir, maupun debu akan mengganggu efektivitasnya, karena bisa menggores dinding kampas dan cakram. Maka dari itu, cuci kampas rem sampai bersih secara rutin hingga tak ada kotoran yang menempel di kaliper dan pin fleksibelnya. Dengan demikian, tekanan dari kampas rem akan jadi sama rata. Bisa menggunakan air biasa dengan bantuan kuas atau kain.
2. Memastikan Jarak antara Cakram dan Kampas Rem
Sekalipun tuas rem tidak sedang digunakan, harus ada jarak bebas di antara kampas rem dan cakram untuk menghindari gesekan terus-menerus di antara dua komponen itu. Jika keduanya bergesekan terus-menerus, maka itu akan menghanguskan keduanya, sehingga tidak bisa berfungsi dengan normal. Ini juga berlaku kebiasaan jangan menarik tuas rem terlalu lama ketika di lampu merah. Ini sering terjadi, sambil menunggu lampu hijau menyala, biasanya kaum ibu-ibu sering melakukan rem tanpa sadar.
3. Rutin Mengganti Minyak Rem
Selanjutnya, periksa dan ganti minyak rem secara rutin, idealnya setiap 20.000 km atau sesuai petunjuk penggunaan. Pastikan juga volume minyak rem di tabung reservoir sedang dalam batas normal.
Kondisi minyak rem yang baik akan berdampak pada awetnya kampas rem dan tangguhnya kinerja rem. Cek di bagian tersebut yang bagian warna bening, hal itu untuk membantu dan memastikan bahwa minyak rem masih ada. Jangan sampai kering tak tersisa.
4. Melumasi Laher
Terakhir, lumasi laher untuk menghindarkan keausan, yang dapat mengakibatkan singgungan antara cakram dan kampas rem selagi roda berputar. Hal ini dapat membuat ban kendaraan oleng, sehingga tidak aman dan tidak nyaman bagi pengendara. Karena fungsi pelumas pada dasarnya adalah untuk mengurangi overheating/ panas dari gesekan benda-benda yang bersinggungan (mesin).
Harga Kampas Rem
Untuk harga kampas rem motor yang ada di Planet Ban cukup terjangkau. Harga tergantung dari jenis sepeda motor dan bagian depan atau belakang. Usahakan tanya dulu perbedaan dan sparepart mana yang lebih cocok dengan sepeda motor kita. Jangan langsung berfikiran ketika harga yang lebih mahal itu pasti cocok dengan kondisi sepeda motor kita. So, jangan sungkan untuk bertanya dulu dengan mekanik motornya ya, sob? :)
Sumber: Planet Ban |
Sumber: Planet Ban |
Setelah mengetahui apa fungsi kampas rem kendaraan, pastikan untuk merawatnya dengan baik dan benar sesuai cara perawatan di atas. Semoga cerita pengalaman di atas bermanfaat dan tentunya selalu paham dan peka terhadap partner kendaraan sepeda motor bestie kita ya? :)