Trik Sederhana untuk Lolos Donor Darah, Tensi Darah Langsung Naik - dipastoria.com

Breaking

logo

Trik Sederhana untuk Lolos Donor Darah, Tensi Darah Langsung Naik

Trik Sederhana untuk Lolos Donor Darah, Tensi Darah Langsung Naik

Memang sudah menjadi kebiasaanku untuk melakukan donor darah. Biasanya 2 bulan sekali berkunjung ke PMI Bantul untuk mendonorkan darah secara sukarela. Entah mengapa aku jadi semakin ketagihan dan selalu bersemangat ketika akan mendonorkan darah.

Ketika menjelang akhir Ramadhan, aku menyempatkan diri untuk datang ke PMI Bantul, niatnya sejak awal cuma satu, yaitu mendonorkan darah secara sukarela. Karena padatnya jadwal kegiatan, pekerjaan dan mengatur waktu mengasuh kembar Hasra, sehingga harus benar-benar menyempatkan waktu. Aku punya target, kalau selama 1 tahun itu bisa 6 kali donor darah, meleset sedikit ya 5 kali boleh lah.

Seperti biasa dikursi pendaftaran donor darah, dilakukan tensi darah oleh petugas. Karena waktu itu masih puasa Ramadhan, dan aku juga menjalankan puasa Ramadhan, angka di tensi digital menunjukkan angka 103/72. Aku melihat angka itu dan muncul rasa kecewa, ah...tidak bisa donor darah. Tensinya kurang, masuk kategori darah rendah. Petugas juga membenarkannya.

Aku mempunyai pemikiran, ya wajar karena makan karena masih puasa. Besok, dicoba lagi ketika puasa Ramadhan sudah usai. Akhirnya, dengan sedikit perasaan kecewa aku pulang, ya kurang tensinya pemirsa.

Trik Sederhana Menaikkan Tensi Darah

***

Lalu, pada hari Jum'at malam tanggal 12 Mei 2023, kebetulan ada jadwal bertemu dengan mitra bisnis di daerah Bantul Kota. Aku berangkat dari Sedayu, selepas sholat Maghrib dan langsung menuju ke PMI Bantul, dengan penuh harap, semoga bisa lolos untuk mendonorkan darah.

Sampai di PMI Bantul, aku bilang bahwa kemarin pas Ramadhan tidak lolos, karena tensinya kurang sedikit. Petugas menganggukkan kepala dan tersenyum.

"OK, Pak," jawab petugas.

Kemudian seperti biasa dilakukan tensi lagi menggunakan tensi digital, dan alangkah terkejutnya ketika angka akhir menunjukkan 107/73, masih belum bisa untuk mendonorkan darah. Padahal hanya kurang sedikit saja.

" Mbak, ini tidak bisa donor lagi, "tanyaku bimbang.

" Iya, Pak masih belum bisa minimal 110/75 itu untuk bisa melakukan donor darah."

Lagi-lagi, aku merasa kecewa untuk kedua kalinya. Bagaimana tidak kecewa, untuk bisa datang ke PMI Bantul saja sudah memakan jarak puluhan kilometer dari domisiliku, yaitu Argomulyo Sedayu Bantul. Namun, aku tidak menyerah. Sambil pamit untuk undur diri, tiba-tiba kembali teringat trik untuk menaikkan tensi darah ketika akan melakukan donor darah, namun tensi di bawah batas normal.

Aku bergegas untuk pergi ke Masjid Manunggal Bantul, yang letaknya berada di sebelah utara PMI Bantul. Kebetulan waktu itu juga pas waktunya sholat Isya'. Bergegas ke area parkir, lalu ke tempat untuk wudhu, kemudian sholat Isya' secara berjamaah, alhamdulillah masih ada kesempatan untuk sholat secara berjamaah meskipun tertinggal beberapa raka'at.

Setelah selesai sholat Isya' bergegas pergi ke halaman depan masjid Manunggal Bantul, tepatnya di lapangan rumput hijaunya. Aku, mengambil tempat untuk menjalankan trik untuk menaikkan tensi darah secara cepat dan mudah. Trik ini sudah aku pakai 3 kali (sama hari ini) dan terbukti nyata sangat manjur.

Jadi trik untuk menaikkan tensi darah ketika mau donor darah adalah, aku berlari-lari di tempat selama kurang lebih 1-2 menit saja, tanpa berhenti. Sambil melakukan kombinasi, lompat-lompat biar kaki tidak terlalu pegal.

Sambil terus berlari di tempat dengan penuh semangat, plus menengok jam tangan untuk mengecek sudah berapa menit waktu berjalan.

Setelah cukup, waktu itu hanya 1 menit aku berlari di tempat sambil lompat-lompat. Istirahat sebentar beberapa menit, lalu bergegas untuk ke PMI Bantul lagi.

Memang efek yang aku rasakan adalah denyut jantung bertambah kencang, karena tubuh baru saja melakukan olahraga fisik. 

"Degup jantungku berdetak lebih kencang seperti genderang mau perang" (nyanyi lagu Dewa19).


Ohya, trik ini aku peroleh dari petugas PMI juga, waktu itu ketika mau donor darah di Masjid Gede Kauman, tahunnya aku lupa. Sama kasusnya, tensi darah hanya kurang sedikit saja. Lalu, dikasih tahu petugasnya.

"Coba, Mas dipakai untuk lari-lari dan lompat dulu, pasti nanti tensinya pasti naik"

"Beneran, Pak, " aku bertanya seperti tidak percaya.

"Iya, " silakan dicoba saja. Nanti terus datang ke sini lagi.

Akupun langsung melakukan berlari dan melompat seperti yang disampaikan petugas PMI, 1 menitan saja. Lalu, mendatangi meja petugas tersebut, alhamdulillah benar tensiku menjadi naik dan akhirnya bisa donor darah. Yessss...

***

Kembali, setelah aku berlari-lari dan melompat dari halaman Masjid Manunggal Bantul bergegas ke PMI Bantul. Petugasnya senyum saja, karena aku kembali datang lagi.

"Coba, lagi ya, Mbak. " Soalnya rumahku jauh e.

"Aku barusan lari-lari di sana, aku coba menjelaskan."

Lalu tibalah waktunya dilakukan tensi darah, antara harap-harap cemas aku menunggu berhentinya angka tensi digital tersebut.

Kedua pasang mata melihat kombinasi angka 110/76 jlebbbbb, berhenti di angka tersebut. Alhamdulillah, gumamku dalam hati akhirnya lolos juga untuk mendonorkan darah.

"Gimana, Mbak? Bisa untuk donor darah? Aku bertanya kepada petugas.

"Ya, bisa Pak, bisa untuk donor darah." Silakan untuk masuk ke ruang pengambilan darah, silakan cuci lengan terlebih dahulu.

"Baik, Mbak." jawabku bahagia.


Akhirnya setelah perjuangan berlari-lari di tempat dan lompat aku bisa untuk mendonorkan darah. Semua ini atas ijin dari Allah ta'ala. Motivasiku untuk bisa donor darah pada malam hari itu adalah :

1. Jarak rumahku dengan PMI Bantul cukup jauh, yaitu dari Argomulyo Sedayu Bantul

2. Biar target 6 kali atau 5 kali donor bisa tercapai, agar ketika besok bisa diangka 100 x bisa salaman dengan Presiden Republik Indonesia (aamiin)


Sekali lagi trik untuk menaikkan tensi darahnya, berhasil. Ye ye ye alhamdulillah, bagi para pembaca blog ini, silakan dicoba trik sederhana ini. Semoga bermanfaat, dan ayo jadilah pendonor darah sukarela, setetes darahmu, bisa menyelamatkan jiwa manusia. Salam Pejuang Kemanusiaan!

Disclaimer: Images, articles or videos that exist on the web sometimes come from various sources of other media. Copyright is fully owned by the source. If there is a problem with this matter, you can contact

Trending